Mungkin
sebagian orang masih tidak mengerti dan tidak rela mengapa ia harus bayar
pajak. Iya, memang benar secara logika siapa sih orang yang ingin menyisihkan
uangnya kepada pihak lain. Kali ini penulis ingin memberikan penjelasan
mengenai topic diatas, namun sebelumnya akan dijabarkan terlebih dahulu analogi
sederhana mengenai alasan mengapa pajak itu penting.
Kenapa
pajak itu penting? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, secara logika seperti
ini, kita hidup dalam sebuah negara, dan negara membutuhkan uang, namun uang
tidak datang dengan sendirinya. Lalu, timbul pertanyaan berikutnya darimana
atau dengan cara apa negara mendapatkan uang? Sumber-sumber penerimaan negara
tentunya kan bukan Cuma pajak saja? Ya memang bukan hanya pajak, mari kita
analisa satu persatu
1)
Minyak
dan Gas (HASIL ALAM), kan Indonesia itu Sumber Daya Alamnya melimpah, yap I
know that. Tapi perlu diingat juga bahwa tidak mudah dan cepat bahwa sumber
daya alam itu bisa diperbaharui, apalagi seperti minyak gas batubara dll,
bayangkan saja kalau minyak dan gas, atau batubara kita ambil terus menerus,
pasti akan habis. Lalu, bagaimana jika habis? Apa kita ingin menunggu sampai
sumber daya alam tersebut kembali ada? HELLO, berapa lama kita harus menunggu?
Apa bisa untuk membiayai pengeluaran negara harus tunda dulu sampai sumber daya
alam tersebut kembali ada? Ga mungkin, pengeluaran itu berhubungan dengan
kebutuhan, dan kebutuhan tidak dapat ditunda. Coba bayangkan saja, gaji anda
ditunda sampai sumber daya alam tersebut hadir kembali?
Lalu, jika kita
terlalu mengandalkan Hasil Alam bagaimana untuk generasi selanjutnya? Sangat
memprihatikan sekali, apabila kita terlalu egois agar kita dapat makmur
sekarang tanpa memikirkan untuk anak/cucu kita?
Oleh karena itu,
alangkah bijaknya jika kita mengambil hasil alam tersebut dengan memperhatikan
lingkungan yang ada disekitar kita.
2)
Pinjaman,
sebetulnya pinjaman bukanlah rekomendasi menjadi sumber penerimaan sebuah
negara. Pinjaman hanya boleh dilakukan jika memang keadaan terdesak. Yap
logikanya seperti manusia saja, meminjam apabila memang keadaan tersebut
terdesak. Jadi, pinjaman tidak boleh menjadi sumber penerimaan utama, apa
jadinya kalau kita hidup dari hasil pinjaman bangsa lain??? Remember ya,
bahwa di dunia tidak ada yang gratis, pasti negara lain yang meminjamkan butuh timbal
balik, entah berupa uang atau sebagainya.
Lalu, dengan
cara apa negara kita dapat menghasilkan uang dengan bijak? Tanpa menghabiskan
sumber daya alam kita? Tanpa mendapatkan pinjaman dari orang lain?
3)
Pungutan
Masyarakat/Pajak/Retribusi, Kenapa harus pungutan dari masyarakat?
menurut logika
seperti ini dalam sebuah negara pasti ada rakyatnya, negara memiliki tujuan
untuk membuat rakyatnya makmur. Dan untuk mewujudukannya rakyat harus berkontribusi,
karena dengan cara saling membangun satu sama lain, maka sebuah tujuan akan
tercapai. Negara sudah memberikan anda tempat untuk tinggal, dengan keadaan
nyaman, sudah memberikan anda fasilitas berupa alat transportasi umum,
pendidikan berupa sekolah, jalan agar anda dapat berjalan dengan nyaman,
listrik dan lain sebagainya. Apakah selama ini anda telah memikirkan hal
tersebut sejauh ini? Memang saya tahu bahwa semua ini telah diberikan oleh
TUHAN namun apakah ada berpikir, bagaimana di negara lain? Memang di
negara-negara lain fasilitas jauh lebih baik daripada di negeri ini, tapi
disinilah kita dilahirkan, kita mendapatkan perlindungan, pendidikan, tempat
tinggal, dan sebagainya. Bagaimana bisa, kita sebagai warga negara tidak
berterima kasih dan tidak membantu negara kita sendiri untuk kehidupan semua
orang di negara ini menjadi lebih baik?
Dengan dasar bahwa yang menikmati
fasilitas negara adalah rakyat, maka rakyatlah yang harus berkontribusi dan membangun
sendiri negara salah satunya melalui pajak. Andai saja semua orang menyadari
bahwa dari diri merekalah, dari kontribusi mereka melalui pajak, tidak dapat
dipungkiri negara ini dapat menjadi lebih maju.
No comments:
Post a Comment