Sunday, March 31, 2013

Kenapa sih kita harus bayar?


Mungkin sebagian orang masih tidak mengerti dan tidak rela mengapa ia harus bayar pajak. Iya, memang benar secara logika siapa sih orang yang ingin menyisihkan uangnya kepada pihak lain. Kali ini penulis ingin memberikan penjelasan mengenai topic diatas, namun sebelumnya akan dijabarkan terlebih dahulu analogi sederhana mengenai alasan mengapa pajak itu penting.
Kenapa pajak itu penting? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, secara logika seperti ini, kita hidup dalam sebuah negara, dan negara membutuhkan uang, namun uang tidak datang dengan sendirinya. Lalu, timbul pertanyaan berikutnya darimana atau dengan cara apa negara mendapatkan uang? Sumber-sumber penerimaan negara tentunya kan bukan Cuma pajak saja? Ya memang bukan hanya pajak, mari kita analisa satu persatu
1)        Minyak dan Gas (HASIL ALAM), kan Indonesia itu Sumber Daya Alamnya melimpah, yap I know that. Tapi perlu diingat juga bahwa tidak mudah dan cepat bahwa sumber daya alam itu bisa diperbaharui, apalagi seperti minyak gas batubara dll, bayangkan saja kalau minyak dan gas, atau batubara kita ambil terus menerus, pasti akan habis. Lalu, bagaimana jika habis? Apa kita ingin menunggu sampai sumber daya alam tersebut kembali ada? HELLO, berapa lama kita harus menunggu? Apa bisa untuk membiayai pengeluaran negara harus tunda dulu sampai sumber daya alam tersebut kembali ada? Ga mungkin, pengeluaran itu berhubungan dengan kebutuhan, dan kebutuhan tidak dapat ditunda. Coba bayangkan saja, gaji anda ditunda sampai sumber daya alam tersebut hadir kembali?
Lalu, jika kita terlalu mengandalkan Hasil Alam bagaimana untuk generasi selanjutnya? Sangat memprihatikan sekali, apabila kita terlalu egois agar kita dapat makmur sekarang tanpa memikirkan untuk anak/cucu kita?
Oleh karena itu, alangkah bijaknya jika kita mengambil hasil alam tersebut dengan memperhatikan lingkungan yang ada disekitar kita.

2)        Pinjaman, sebetulnya pinjaman bukanlah rekomendasi menjadi sumber penerimaan sebuah negara. Pinjaman hanya boleh dilakukan jika memang keadaan terdesak. Yap logikanya seperti manusia saja, meminjam apabila memang keadaan tersebut terdesak. Jadi, pinjaman tidak boleh menjadi sumber penerimaan utama, apa jadinya kalau kita hidup dari hasil pinjaman bangsa lain??? Remember ya, bahwa di dunia tidak ada yang gratis, pasti negara lain yang meminjamkan butuh timbal balik, entah berupa uang atau sebagainya.

Lalu, dengan cara apa negara kita dapat menghasilkan uang dengan bijak? Tanpa menghabiskan sumber daya alam kita? Tanpa mendapatkan pinjaman dari orang lain?

3)        Pungutan Masyarakat/Pajak/Retribusi, Kenapa harus pungutan dari masyarakat?
menurut logika seperti ini dalam sebuah negara pasti ada rakyatnya, negara memiliki tujuan untuk membuat rakyatnya makmur. Dan untuk mewujudukannya rakyat harus berkontribusi, karena dengan cara saling membangun satu sama lain, maka sebuah tujuan akan tercapai. Negara sudah memberikan anda tempat untuk tinggal, dengan keadaan nyaman, sudah memberikan anda fasilitas berupa alat transportasi umum, pendidikan berupa sekolah, jalan agar anda dapat berjalan dengan nyaman, listrik dan lain sebagainya. Apakah selama ini anda telah memikirkan hal tersebut sejauh ini? Memang saya tahu bahwa semua ini telah diberikan oleh TUHAN namun apakah ada berpikir, bagaimana di negara lain? Memang di negara-negara lain fasilitas jauh lebih baik daripada di negeri ini, tapi disinilah kita dilahirkan, kita mendapatkan perlindungan, pendidikan, tempat tinggal, dan sebagainya. Bagaimana bisa, kita sebagai warga negara tidak berterima kasih dan tidak membantu negara kita sendiri untuk kehidupan semua orang di negara ini menjadi lebih baik?

Dengan dasar bahwa yang menikmati fasilitas negara adalah rakyat, maka rakyatlah yang harus berkontribusi dan membangun sendiri negara salah satunya melalui pajak. Andai saja semua orang menyadari bahwa dari diri merekalah, dari kontribusi mereka melalui pajak, tidak dapat dipungkiri negara ini dapat menjadi lebih maju.

No comments:

Post a Comment